MEKANIKAL

Pekerjaan Instalasi Tata Udara
Pekerjaan Elevator
Pekerjaan Lift

2.0                  LINGKUP PEKERJAAN TATA UDARA

Pekerjaan  instalasi  ini meliputi  seluruh  pekerjaan pengadaan  dan pemasangan  Instalasi Tata Udara (Air Conditioning), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation) secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana penunjangnya,   sehingga diperoleh suatu instalasi yang  lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.

Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut :

2.1      Pengadaan dan pemasangan  semua  peralatan Air Conditioning seperti :         Air Cooled Chiller, AHU, Pompa, Fan, Thermostat, Inverter untuk AHU Besar, Chiller Plan Control Package, Control, dan lain-lain.

2.2         Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi Ducting beserta aksesorisnya seperti Diffuser, Grille, Louver, Volume Damper dan lain-lain.
            Note : Untuk ducting AC yang diexpose (tanpa ceiling) harus dijacketing       Alumunium Sheet 0.5 mm.

2.3         Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemipaan air dingin (chilled water pipe), pipa drain condensat, closed expansion tank dan pot feeder untuk liquid nitrile corrosion inhibitor chilled water.
Note : Untuk pipa AC yang diexpose (tanpa ceiling) harus dijacketing          Alumunium Sheet 0.5 mm.

2.4         Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi kontrol AHU, Katup, damper, thermostat dan lain-lain.

2.5         Pengadaan dan  pemasangan interlock sistem instalasi tata udara dan ventilasi dengan sistem fire alarm yang ada.

2.6         Pengadaan dan pemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel dan panel AC.

2.7         Melaksanakan pekerjaan Testing Adjusting dan Balancing dari semua   instalasi yang terpasang, sehingga instalasi bekerja dengan sempurna, sesuai  dengan  kriteria-kriteria design.

2.8         Melaksanakan flushing / pembersihan seluruh pipa chilled water bagian dalam sesuai prosedur standard.

2.9         Melaksanakan pressure test 1.5 x tekanan kerja terhadap pipa chilled water sesuai prosedur standard.

2.10      Melaksanakan pembersihan seluruh ducting bagian dalam dari sampah, kotoran dan debu.

2.11      Melaksanakan test kebocoran seluruh instalasi ducting dan memperbaikinya kalau terdapat kebocoran.

2.12      Melaksanakan pengecekan dan treatment terhadap kualitas air yang akan dipakai untuk air chiller (chiller water) sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat chiller.

2.13      Pengadaan  dan  pemasangan semua pekerjaan  sipil  yang diperlukan untuk instalasi ini  seperti yang tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini.

2.14      Perbaikan kembali semua kerusakan dan  finishing  yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.

2.15      Mendidik petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas mengenai cara-cara menjalankan  dan memelihara instalasi  ini, sehingga petugas tersebut betul-betul dapat menjalankan  dan memelihara instalasi dengan benar.

2.16      Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta  data  teknis   lengkap  peralatan instalasi yang terpasang.

2.17      Pengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.

2.18      Memberikan garansi terhadap  mesin/peralatan yang  terpasang.

2.19      Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta addendumnya.


3.0   AIR COOLED CHILLER

3.1      Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan unit chiller air cooled, twin screw compresor, semi hermetic seal, dan serviceable lengkap  dengan peralatan-peralatan bantu yang menunjang peralatan chiller ini dapat beroperasi dengan baik dan  sempurna  seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
Performance chiller harus mengikuti standar ARI  / JIS.




            3.2      Umum

Spesifikasi teknis yang akan diuraikan dibawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan-ketentuan pesifik terhadap kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar "Daftar  Peralatan" atau  "Data Sheet" yang menyertai dokumen ini.

            3.3      Spesifikasi Teknis :


Chiller

  1. Unit Chiller harus Eurovent energy efficiency class “A”.
  2. Rata-rata COP adalah 3.20 kW/kW pada kondisi normal.
  3. Dapat bekerja dengan stabil di lingkungan bertemperatur dari -10°C s/d 55°C
  4. Maximal refrigerant yang digunakan adalah 250 kg utk kapasitas chiller 326TRef.
  5. Harus dapat bekerja dengan normal dengan kapasitas beban 10%.
  6. Struktur unit Chiller harus tahan korosi dengan glavanisasi dan cat 80 micron pada base rail.
  7. Chiller harus diproduksi oleh pabrik yang sangat presisi untuk deteksi kebocoran dengan standar minimal adalah 5 mg/an
  8. Chiller harus mampu bila dipasang Hydronic Mod.


Compressor

  1. Compressor harus industrial screw type dengan oversized bearing.
  2. Compressor harus di design khusus untuk refrigerant ramah lingkungan R134a.
  3. Design Compressor harus 5/6 lobe rotor design dimana hal ini khusus Optimal untuk R134a.
  4. Harus ada Long stroke capacity control valve from 25 to100% sehingga memudahkan kapasitas control.
  5. Compressor harus dilengkapi variable capacity valve sehingga dapat menyesuaikan dengan tepat dengan kebutuhan beban
  6. Harus ada Discharge damper yang terintegrasi pada separator oli.
  7. Harus ada Silencer pada jalur balik evaporator.
  8. Pipa Suction harus ada flexible connection sehingga mencegah kebisingan dan getaran.
  9. Harus ada penutup acoustic untuk compressor yang merupakan feature standar.
  10. Harus tahan beroperasi selama 75000 jam pada kondisi beban penuh.
  11. Sistem pendinginan Motor: Suction Cooled.
  12. Compressor harus ada Sliding Rail untuk memudahkan perawatan.
  13. Compressor harus dapat dilakukan perawatan di tempat sehingga menguruangi Down Time Chiller.


Condenser

  1. Harus menggunakan bahan alumunium 100% untuk menghindari Galvanic Corrosion.
  2. Harus di test dengan 4000 Jam test semprotan garam dan asam.
  3. Condenser harus berbentuk V dengan sudut 50° agar sound level yang dihasilkan rendah.
  4. Blade fan harus menggunakan bahan komposit.
  5. Condenser dengan bahan alumunium dan menggunakan sistem MCHX (Micro Channel Heat Exchanger) merupakan versi standard sehingga pemakaian refrigerant seminimal mungkin.
  6. Harus ada High Condensing pressure safety.

Cooler:

  1. Menggunakan sistem : Flooded Multi-pipe evaporator.
  2. Tube Cooler harus ada Micro Grooves untuk meningkatkan Perpindahan panas dan mengoptimalkan pressure drop.
  3. Harus dimungkinkan untuk Reversed Water Connection.
  4. Harus ada Foctory Mounted Flow Switch yang tanpa pedal (lidah).
  5. Harus dilengkapi dengan isolasi thermal dan alumunium cladding.
  6. Harus ada freeze protection.
  7. Menggunakan sistem koneksi vitaulic untuk koneksi pipa air chiller.


Control system:

  1. Menggunakan sistem auto adaptive.
  2. Menggunakan algoritma control yang dapat mencegah compressor bekerja secara berlebihan.
  3. Harus dapat mematikan compressor berdasarkan tekanan pada condenser.
  4. Control system harus dilengkapi dengan energy management seperti: internal time schedule clock untuk mengontrol chiller ON/OFF, set point reset, master/Slave Operation.
  5. Menggunakan touch screen dengan ukuran minimal : 120 x 89 mm
  6. Menggunakan Electronic Expansion Valve.
  7. Menggunakan Economizer untuk meningkatkan kapasitan pendinginan.
  8. Kabel Power harus bisa dipasang tanpa terminal N. Hanya R, S, T saja.
  9. Kabel power harus bisa dipasang secara vertikal atau horizontal sehingga memudahkan dalam instalasi.
  10. Harus Built IN : Fused Disconnected Switch dengan rating hubung singkat yang tinggi.
  11. Unit harus menggunakan sistem STAR/DELTA starter sebagai standar tanpa menggunakan relay.
  12. Harus ada safety untuk:
    1. Temperatur kumparan motor
    2. Hilang fasa pada power supply
    3. Fasa terbalik pada power supply
    4. Overload Current (Arus beban lebih).
    5. Refrigenrat Pressure bila terlalu rendah.
    6. High Condensing pressure safety.

  1. Harus ada alarm/alert untuk:
    1. Deteksi kebocoran refrigerant
    2. Penggantian filter oli compressor.
    3. Dan lain-lain.

  1. Ada fasilitas “Black Box” sehingga bisa trouble shooting dengan cepat agar Chiller tidak terlalu lama mati sehingga pengguna AC kepanasan.

  1. Harus bisa menyimpan catatan alarm sampai 50 alarm.

  1. Harus ada remote control contact sebagai feature standar yany meliputi:
    1. Dry contact
                                                               i.      Kontrol ON/OFF
                                                             ii.      Dual set point
                                                            iii.      Capacity/current limit
                                                           iv.      Chiller ready to start
    1. Relay output
                                                               i.      Alert indication (anomaly)
                                                             ii.      Alarm indication (circuit down)
    1. RS 485 communication port (CCN)

  1. Harus siap menerima sistem komunikasi: JBUS, Bacnet, LonTalk.
Panel control harus level IP54 dan dilengkapi exhaust fan untuk membuang panas yang berlebih.


3.3         Instalasi

3.4.1          Unit chiller duduk pada lantai diatas suatu concrete house keeping pad dengan ketebalan 15 cm, Strukturnya dibuat sesuai persetujuan Direksi & Konsultan Struktur.

3.4.2          Menggunakan rubber vibration mounting antara unit dan house keeping pad.

3.4.3          Kontraktor bertanggungjawab dalam memilih anti vibration spring dengan defleksi yang memenuhi, sehubungan dengan  berat  chiller,  jumlah  titik tumpu, dan jarak span dari struktur lantai, putaran motor.


3.4.4          Harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pabrik dalam pengangkatan unit (handling) dan pemasangannya, dan lain-lain sebagainya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar