1. Genset
2. Instalasi Gedung
Rabu, 13 April 2016
Senin, 11 April 2016
Kabel Data
1.1
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan
mencakup namun tidak terbatas pada pengadaan pemasangan, pengujian, dan
pemeliharaan seluruh Pekerjaan Sistem Data.
1.1.1
Pengadaan dan pemasangan sistem kabel (Structured Cabling
System), termasuk di dalamnya pemasangan tray kabel, pemasangan pipa conduit,
penarikan kabel UTP, dan pemasangan outlet
1.1.2
Pengadaan dan pemasangan server, termasuk di dalamnya
pengecekan power untuk supply ke perangkat server, pemasangan perangkat dan
penginstallan program server, serta koneksi server ke perangkat yang terpasang.
1.1.3
Pengadaan dan pemasangan UPS, termasuk di dalamnya
pengecekan power untuk supply ke perangkat UPS, pemasangan perangkat UPS,
pemasangan kabel input dan output UPS, serta koneksi UPS ke perangkat yang
terpasang
1.1.4
Pengadaan dan pemasangan fire suppression system,
termasuk di dalamnya pemasangan pipa gas, peletakan titik-titik smoke detector,
heat detector, nozzle, dan tabung gas, pemasanagn lampu sign, pemrograman panel
control, koneksi pipa, tabung gas dan panel control, serta pengecekan power
supply
1.1.5
Pengadaan dan pemasangan Air Conditioning, termasuk di
dalamnya pemasangan tray pipa, pemasangan pipa-pipa AC, pemasangan dudukan unit
indoor dan outdoor, penempatan unit AC, koneksi pipa ke unit AC, serta
penegcekan power untuk supply ke AC
1.1.6
Pengadaan dan pemasangan seluruh peralatan guna menunjang
beroperasinya sistem dengan sempurna walaupun tidak terdapat dalam gambar
maupun dalam spesifikasi teknik.
1.1.7
Penyetelan seluruh sistem agar lengkap dan dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang
ada.
Pekerjaan Security System dan CCTV
LINGKUP PEKERJAAN CCTV
Secara garis besar lingkup pekerjaan
CCTV adalah seperti yang tertera dibawah ini.
Namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai yang
tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan dokumen tambahan seperti yang
tertera didalam Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang (Aanweijzing).
2.1 Melaksanakan
2.1.1 Seluruh instalasi CCTV dalam bangunan.
2.1.2 Seluruh instalasi sistem CCTV.
2.1.3 Seluruh instalasi pentanahan.
2.1.4 Seluruh
instalasi :
2. Outdoor fixed color camera.
3. Outdoor P / T / Z color camera.
4. LCD TV monitor color.
5. Digital video recorder.
6. Digital keyboard controller.
7. Interface dengan sistem terkait.
2.1.5 Testing, commissioning dan training serta
menyerahkan buku technical manual.
2.2 Menyediakan dan memasang semua
keperluan feeder dan pendukungnya :
2.2.1 Dari sisi rack kabel dan
hanger untuk feeder dan instalasi.
2.2.2 Dari sisi camera ke
divar.
2.2.3 Dari sisi digital
multiplexer recorder ke keyboard expander.
FIRE FIGHTING
URAIAN SISTEM FIRE FIGHTING
Sistem fire alarm pada gedung ini
menggunakan Master Control Fire alarm (MCFA) dan Local Control Fire Alarm
(LCFA) type Full Addressable dimana kapasitas MCFA 10 Loops, ( 1 loop /159
adress detector & 159 address module per loop ) dan diharuskan diletakkan
di ruang operator yang berfungsi 24 jam sedangkan panel annunciator di ruang
keamanan/ security.
Local control Fire alarm (LCFA) dapat
menunjukkan address /alamat asal lokasi kebakaran dan dapat melakukan tindakan
mereset (cancel) alarm tersebut bila hanya terjadi “fault alarm “ atau alarm
palsu .
Dari LCFA terintergrasi yang kemudian
dihubungkan dengan MCPFA sentral dan
Anunciator di gedung Terminal.
Sistem dilengkapi dengan penggunaan Addressable
Smoke Detector, Addressable Rate of Rise Detector, Addressable Fixed Temperatur
Detector, Manual Push Button Break Glass Station dan Alarm Bell.
Persyaratan yang diperlukan untuk
sistem fire alarm ini, adalah:
1.1
Detektor Panas (ROR & Fixed) Type Addressable
- Dipasang untuk ruangan dengan ketinggian
tidak melebihi 6 meter.
- Dilengkapi dengan sensor suhu maximum pada
57oC
- Luas
daerah yang dideteksi sebesar 25-35 m 2
- Jarak
pemasangan antar detektor tidak melebihi 6 meter.
1.2
Detektor asap tipe Addressable photo elektrik
- Digunakan
pada ruangan dengan ketinggian lebih tinggi dari 6 meter
- Luas
daerah yang dapat dilindungi sebesar 60-75 m2
- Jarak
pemasangan antara detektor tidak melebihi 12 m.
- Jarak
antara detektor dengan dinding tidak melebihi 6 m.
Dengan adanya Fire alarm ini ,maka Pendeteksian dini dapat dilakukan secara
otomatis terhadap setiap kejadian atau sumber kebakaran.
Sistem kontrol dirancang per detcetor
diseluruh lantai ruang atau zone addressableuntuk
memudahkan pendeteksian awal (asal asap/api).
Pendeteksian diruangan akan pula meng 'initiate'
lampu dan alarm di ruang kontrol, alarm di dalam ruangan serta
indikator di depan ruangan yang bersangkutan dan di panel kontrol.
Cara kerja sistem
ini adalah:
Apabila salah satu
detektor pada suatu zone bekerja maka akan terjadi alarm bell di daerah
tersebut (local alarm) dan apabila sangat membahayakan akan dilanjutkan dengan
general alarm total ,dan secara serentak MCPFA/LCFA bekerja untuk :
·
Menghidupkan Pressurize Fan
·
Menurunkan semua lift ke ground floor dan hanya lift
kebakaran yang dioperasikan .
·
Mematikan unit-unit AC.
·
Memicu (trigger)/ mengaktifkan bekerjanya sistem pompa
kebakaran.
Jumat, 08 April 2016
Pekerjaan Genset
1.0
LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan tersebut terurai di bawah adalah menyediakan dan memasang seluruh
peralatan dan material berikut material pembantu yang diperlukan sehingga
seluruh sistem bekerja dengan sempurna.
1.1
Pengkabelan
1.1.1
Dari
diesel generator set ke panel automatic diesel generating set PKG.
1.1.2
Dari
diesel generator set ke battery dan dari battery ke automatic charger.
1.1.3
Dan
semua kabel kontrol
2.2 Pentanahan
2.2.1 Penghantar
BC Æ 70 mm2
untuk pentanahan peralatan (body). Yang diberi pentanahan adalah diesel
generator set, panel PKG pintu besi, daily tank, storage tank dan lain-lain.
2.2.2 Penghantar
NYA 70 mm2 untuk pentanahan netral pada sistem hubungan bintang dari
diesel generator set.
2.2.3 Semua
pentanahan harus terpisah dari pentanahan lain.
2.3 Pemipaan
2.3.1
Fuel
oil piping system.
2.3.2
Flue
gas piping system.
2.3.3
Radiator
cooling water system.
2.4 Peralatan
Lain
2.4.1 Rangka
penggantung silencer dengan diberi peredam getaran dan isolasi pipa exhaust
(knalpot).
2.4.2
Ducting
untuk radiator
2.4.3
Pompa
listrik bahan bakar.
2.4.4
Penyangga
daily tank.
2.4.5
Vibrator
isolator steel spring termasuk base plate dan frame.
2.4.6
Sound
attenuator untuk intake air dan exhaust air.
2.4.7
Rock wool peredam suara pada langit-langit dan dinding
ruang genset.
2.5
Diesel
Generator Set
Diesel generator set
frame mounted radiator lengkap dengan :
2.5.1 Battery Accu
2.5.2
Automatic
battery charger
2.5.3
Daily
tank sesuai gambar
2.5.4
Residential
type Silencer
2.5.5
Radiator
2.5.6
Panel kontrol Genset (incoming PUTR), dengan sistem PLC
2.6 Membuat
gambar kerja (shop drawing) dan menyerahkan gambar terpasang (as built
drawing).
2.7 Melaksanakan
supervisi dan melaksanakan pemeliharaan.
2.8 Menyerahkan
brosur, maintenance dan operation manual.
2.9 Memberikan
masa jaminan pada pemilik bangunan.
2.10 Melatih
tenaga operator dan perawatan dari pemilik bangunan.
Pekerjaan Distribusi
1.0
LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI TRAFO
Pekerjaan yang termasuk di dalam tugas
dan tanggung jawab kontraktor adalah penyediaan dan memasang peralatan trafo
daya lengkap alat bantu, panel tegangan menengah dan instalasi pengabelan
tegangan menengah mulai dari cubicle TM sampai dengan sisi sekunder trafo daya.
2.1
Menyediakan dan Memasang
Jaringan Tegangan Menengah
2.1.1 Dari kWh
meter milik PLN ke cubicle tegangan menengah incoming (incoming cubicle)
2.1.2 Dari
cubicle outgoing tegangan
menengah ke sisi primer trafo daya.
Pekerjaan-pekerjaan
tersebut harus sudah termasuk peralatan
sealing end di incoming
/ outgoing cubicle TM dan sisi primer trafo daya
peralatan bantu serta peralatan penyambungan pada sisi skunder trafo
daya.
2.2 Menyediakan
dan memasang cubicle tegangan menengah incoming dan outgoing cubicle sesuai
gambar rencana.
2.3 Melaksanakan
pentanahan peralatan trafo daya, kubikel tegangan menengah, cable tray, pintu
dan jalusi besi.
2.4
Menyediakan dan
memasang trafo daya lengkap
base plate dan alat bantu.
2.5
Menyediakan dan memasang cable
tray lengkap.
2.6
Melakukan pengetesan LMK atau
PLN.
2.7
Membuat gambar kerja dan
menyerahkan gambar revisi.
2.8 Menyerahkan sertifikat LMK atau PLN.
2.9 Menyerahkan
operation dan maintenance manual dalam bahasa Indonesia.
2.10 Melakukan
pemeliharaan dan memberi jaminan.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL PADA GEDUNG
1.0
lingkup
pekerjaan listrik
Secara
garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera spesifikasi
ini dan sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan dokumen
tambahan seperti yang tertera didalam Berita Acara Aanwijzing.
1.1
Melaksanakan
:
1.1.1
Seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam
bangunan.
1.1.2
Seluruh
instalasi penerangan lapangan, tribun dan, obstruction lamp lantai atap.
1.1.3
Seluruh
instalasi penerangan taman jalan dan façade bangunan.
1.1.4
Instalasi
penangkal petir.
1.1.5
Instalasi
pentanahan.
1.1.6
Instalasi
fire stop material.
2.2
Menyediakan dan memasang semua
Feeder Listrik.
2.2.1 Dari
sisi sekunder trafo ke PUTR.
2.2.2 Dari
panel kontrol genset (PKG) ke PUTR.
2.2.3 Dari
PUTR ke panel-panel sesuai yang tertuang dalam gambar.
2.2.4 Semua
feeder lain yang tertuang pada gambar.
2.2.5 Semua
kabel-kabel kontrol untuk kontaktor.
2.3 Menyediakan
dan memasang rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
2.4 Menyediakan
dan memasang PUTM, PUTR dan panel-panel TR lainnya sesuai yang tertuang dalam
gambar.
2.5 Menyediakan dan memasang :
2.5.1 Semua
armature lampu penerangan semua lantai.
2.5.2
Armature
lampu penerangan lampu exit.
2.5.3
Armature
lampu penerangan halaman, jalan dan façade bangunan.
2.5.4
Tiang
lampu halaman dan facade bangunan lengkap pondasi, bracket, MCB box dan cat.
2.6 Membantu
Owner dan menyiapkan dokumen teknis dan administrasi dalam pengurusan permintaan daya listrik dan proses
penyambungan daya listrik dengan pihak PLN sehingga dapat digunakan oleh
pemilik bangunan.
2.7 Membuat
gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi.
2.8 Melakukan
pengetesan.
2.9 Menyerahkan
surat pernyataan jaminan instalasi listrik.
2.10 Melaksanakan
pemeliharaan dan jaminan.
2.11 Memasang
nama-nama panel dan hubungan circuit breaker berupa tulisan yang jelas dari
bahan yang tahan lama.
2.12 Instalasi
Penangkal Petir
2.12.1 Menyediakan dan memasang penangkal petir
tipe Electrostatic Non Radioactive lengkap seluruh koneksi terminasi
kabel-kabel penyalur petir mulai dari air terminal sampai dengan pentanahan.
2.12.2 Melaksanakan pentanahan lengkap bak kontrol
dengan tutupnya dan terminal penyambungan.
2.12.3 Melakukan pengetesan
2.12.4 Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar
revisi.
2.13 Pondasi
/ dudukan dan Bracket Panel.
2.14 Melaksanakan
pemeliharaan selama 12 bulan dan memberikan jaminan peralatan selama 1 (satu) tahun
sejak seluruh sistem yang terpasang di dalam bangunan berfungsi dengan baik.
Kamis, 07 April 2016
Sistem Tenaga Listrik
Strategi Operasi Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik
Energi listrik yang dipakai tentunya harus bersifat efisien, efektif, bermutu dan bisa diandalkan. Berarti dalam pembangkitan dan penyaluran energi itu harus dilakukan secara ekonomis dan rasional. Untuk mencapai tujuan itu ternyata dalam pengoperasiannya banyak kendala yang harus dihadapi, hal ini disebabkan karena timbulnya kejadian di sistem tenaga listrik (TL) yang bersifat random. Sedangkan kondisi operasi itu bisa berubah, kalau terjadi perubahan beban dan keluarnya peralatan jaringan pada sistem secara random. Hal ini tentunya akan menyebabkan terjadinya deviasi operasi. Untuk itulah perlu dilakukan persiapan operasi yang matang supaya deviasinya relatif kecil.
Sementara itu pada sistem TL yang bersifat dinamis perlu dilakukan prediksi operasi, hal ini untuk memberi gambaran kondisi operasi kepada operator. Kemudian dengan digunakannya teknik optimasi yang canggih pada pengoperasian sistem TL serta problem yang muncul dianalisa maka hasil yang dicapaipun semakin optimal. Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana suatu sistem TL itu andal dan ekonomis, maka digunakanlah suatu alat ukur yang berfungsi sebagai dasar untuk mengadakan perincian. Alat ukur itu menggunakan metoda LOLP (Loss of Load Probability). Adapun alat ukur itu dipakai untuk menghitung alokasi energi, rencana pemeliharaan unit pembangkit dan neraca daya.
Sistem Operasi Tenaga Listrik
Pada perencanaan operasi sistem TL yang baik dan akurat tentunya pengawasan selama sistem TL itu beroperasi relatif tidak perlu dilakukan. Sedangkan perencanaan operasi itu sendiri adalah perencanaan bagaimana suatu sistem akan dioperasikan untuk jangka waktu tertentu. Karena biaya operasi dari sistem merupakan biaya terbesar dari suatu perencanaan yaitu mencapai kira-kira 70% dari seluruh biaya, maka perencanaan operasi perlu dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik optimasi agar dapat dicapai biaya operasi yang betul-betul dapat dipertanggung jawabkan. Sementara itu jika dalam operasi terjadi ketidak cocokan yaitu antara prediksi dan kenyataan terlebih pada kejadian yang tidak diharapkan, maka hal inilah yang disebut kesenjangan antara perencanaan operasi dan operasi real time. Untuk itulah prinsip dari perencanaan operasi harus memikirkan agar persamaan :
Daya yang di Bangkitkan = Beban + Rugi-rugi,
selalu terpenuhi sepanjang waktu dengan biaya yang optimum. Mengingat hal itu maka di dalam perencanaan operasi ada 6 masalah utama yang harus dipikirkan secara khusus :
- Pemeliharaan peralatan dalam sistem yang berkaitan dengan kemampuan penyediaan daya untuk menghadapi beban.
- Perkiraan beban yang akan terjadi dalam sistem untuk jangka waktu tertentu.
- Perkiraan hujan yg akan jatuh dalam catching area PLTA untuk memperkirakan kemampuan produksi PLTA dalam kaitannya dengan proses optimasi hidro-thermis untuk menghadapi beban dalam butir 2.
- Penjadwalan operasi unit-unit pembangkit yang optimum untuk menghadapi beban yang diperkirakan dalam butir 2.
- Pengaturan pembagian beban antara unit-unit pembangkit yang beroperasi dalam sistem agar didapat pembebanan umum.
- Kemungkinan terjadinya deviasi terhadap perencanaan operasi serta cara-cara mengatasi hal ini.
Pusat Pengaturan Beban
Program real time yang digunakan pada P2B (Pusat Pengaturan Beban) terdiri dari logika dan kalkulasi sederhana dengan menggunakan data yang diterima pusat pembangkit. Pengaturan beban adalah pengaturan pembagian beban di antara pusat-pusat listrik dalam sistem agar dapat melayani kebutuhan tenaga listrik dari sistem dengan cara ekonomis dan dengan mempertimbangkan atau memperhatikan mutu serta keadaan tenaga listrik yang dihasilkan. Sedangkan program yang lebih canggih dari real time adalah program extended real time model matematisnya lebih komplek biasanya prioritasnya lebih rendah. Tapi dalam operasinya juga berkomunikasi dengan real time untuk pengaturan fungsi yang otomatis. Sedangkan penggunaan fungsi untuk mengadakan transfer data sehingga program tersebut digunakan untuk studi. Kemudian dengan adanya pusat pengaturan beban (P2B), maka hal itu sangatlah membantu operator dalam pelaksanaan operasi real time. Dan dengan digunakannya sistem komputerisasi pada P2B maka penggabungan antara sekuriti dan ekonomis bisa dicapai pada setiap pelaksanaan operasi. Di mana prosedur di dalam pelaksanaan operasi haruslah berorientasi terhadap sekuritas dan ekonomis. Sekuriti adalah ketahanan/kemampuan suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan beban.
Langganan:
Postingan (Atom)